Kematian Polisi Bripka AS, oknum Satlantas Polres Samosir yang terlibat penggelapan pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar masih menyisakan teka-teki bagi keluarga. Keluarga merasa ada yang janggal pada kematian Bripka AS yang bunuh diri dengan racun sianida.
Akibat kejanggalan-kejanggalan kematian polisi Oknum Satlantas Samosir, pihak keluarga akhirnya melapor ke Polda Sumut pada Jumat (17/3) lalu.Kuasa Hukum Keluarga Bripka AS, Fridolin Siahaan, mengatakan jika polisi dalam pernyataannya menyebut Bripka AS tewas bunuh diri akibat meminum cairan sianida yang dipesan secara daring oleh Bripka AS di salah satu lokapasar (marketplace).
Namun ada yang janggal dengan kematian polisi itu,yakni sianida itu dipesan di hari yang sama saat handphone milik Bripka AS disita Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
“Bripka AS memesan sianida melalui aplikasi online pada tanggal 23 Januari 2023. Sementara pada tanggal 23 Januari ponsel Bripka AS telah disita oleh Kapolres.
Jadi, pertanyaannya siapa yang memesan sianida itu, karena tanggal 23 ponsel Bripka AS sudah disita,” kata Fridolin di kantornya di Kawasan CBD Polonia Medan, Selasa (21/3/2033).
Fridolin menyebut Bripka AS dipanggil usai pelaksanaan apel. Pemanggilan itu berkaitan dengan kasus penggelapan pajak yang diduga dilakukan Bripka AS di UPT Samsat Pangururan.
“Yang bersangkutan dipanggil oleh Kapolres terkait kasus penggelapan pajak di tanggal 23 setelah apel,” kata dia.
Fridolin mengungkapkan, dari penelusuran pihaknya di laman penelusuran pengiriman, sianida itu tiba pada Senin, 30 Januari sekitar pukul 21.49 WIB. Paket sianida itu dipesan dengan tujuan UPT Samsat Pangururan dengan sistem pembayaran COD atau bayar di tempat.
Menurut keluarga kejanggalan yang terjadi dalam kasus tersebut di antaranya jasad Bripka AS yang ditemukan polisi saat melakukan penyelidikan kasus Narkoba
Kuasa Hukum Istri Bripka AS, Fridolin Siahaan mengatakan sebelum ditemukan tewas, Bripka AS pergi dari rumahnya sejak Jumat (3/2). Ia diduga nekat bunuh diri di hari itu.
Kematian polisi Bripka AS, oknum Satlantas Polres Samosir yang terlibat penggelapan pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar masih menyisakan teka-teki bagi keluarga. Keluarga merasa ada yang janggal pada kematian Bripka AS yang bunuh diri dengan racun sianida.
Akibat kejanggalan-kejanggalan yang dirasa pihak keluarga, akhirnya keluarga pun melapor ke Polda Sumut pada Jumat (17/3) lalu.
Menurut keluarga kejanggalan yang terjadi dalam kasus tersebut di antaranya jasad Bripka AS yang ditemukan polisi saat melakukan penyelidikan kasus Narkoba
Kuasa Hukum Istri Bripka AS, Fridolin Siahaan mengatakan sebelum ditemukan tewas, Bripka AS pergi dari rumahnya sejak Jumat (3/2).