Iklan

Marbinda , Tradisi Batak Toba Menyambut Natal dan Tahun Baru

Perayaan Hari Natal tinggal hitungan hari, semua orang telah bersiap tak terkecuali bagi masyarakat Batak Toba.

Tradisi yang unik menyembelih hewan ternak ini kerap disebut warga masyarakat sekitar dengan Marbinda. Tradisi ini sekilas sangat mirip dengan yang dilakukan oleh umat Muslim ketika Idul Adha tiba.

Menariknya lagi, usai disembelih, daging dari tradisi Marbinda ini nantinya akan dibagi-bagikan.

Pada umumnya hewan yang disembelih untuk tradisi Marbinda ini bermacam-macam mulai dari kerbau, babi hingga sapi.
Menariknya lagi, usai disembelih, daging dari tradisi Marbinda ini nantinya akan dibagi-bagikan.

Sebelum melakukan tradisi ini, terlebih dahulu masyarakat Batak Toba melakukan penggalangan dana atau donasi.

Kerbau dan sapi sendiri dipilih ketika dana yang terkumpul dari masyarakat jumlahnya banyak.

Sedangkan babi menjadi hewan disembelih saat perayaan Marbinda jika dana yang terkumpul dari masyarakat jumlahnya terbatas.

Bukan tanpa alasan, tradisi marbinda ini dilakukan sebagai simbol kekeluargaan dan untuk menguatkan silaturahmi satu sama lain serta demi memaknai sukacita Natal dan Tahun Baru.
Filosofi kebersamaan inilah yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak Toba, di mana mereka nantinya bisa merasakan makanan dari sumber yang sama secara bersama-sama.

marbinda2
Foto ilustrasi

Bagi masyarakat Batak Toba, hubungan kekeluargaan ini dikenal dengan sebutan ‘sa sada hudon’ yang artinya bisa merasakan makanan yang sama dari sumber yang sama. Nilai filosofi inilah yang dijaga secara turun temurun.

Jika kaum lelaki akan memotong daging, maka biasanya kaum perempuan dari menyediakan bumbu dapur untuk memasak bersama.

Kegiatan ini kemudian akan diakhiri dengan perayaan dan makan bersama sebelum nantinya warga akan pulang ke rumah masing-masing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini