Serikat pekerja Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) dan organisasi profesi Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) melayangkan surat kepada Menkopolhukam Mahfud MD terkait Kapten Kapal KMÂ Barcelona-2 beserta anak buah kapal (ABK) yang di aniaya oleh aparat TNI AL.
Ketua Serikat Pekerja Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) Capt Dwi Soeyono menjelaskan dengan tegas bahwasanya alasan pihak manapun yang terviralkan sebagai bentuk salah satu tindakan “pembinaan” oleh aparat tidak bisa kami terima,Karena sebagai ilustrasi saja, tidak ada satupun pihak yang akan terima diperlakukan dengan tindakan tidak beradab,tutur Capt Dwi Soeyono,Rabu,Jakarta (11/10/2023).
Ia menyampaikan Surat serikat pekerja Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) dan organisasi profesi Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) merupakan surat lanjutan yang ditujukan kepada Panglima TNI Yudo Margono pada Senin 9 Oktober 2023,tutur Capt Dwi Soeyono yang juga Ketua IKPPNI.
Ketua P3I Capt Dwi Soeyono berharap menjadikan hal ini suatu momentum prioritas yang dapat ditindak lanjuti oleh Bapak
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan – RI bahwasannya saat ini kondisi Pelaut tidak baik-baik saja dan kejadian ini sangat memprihatinkan berkepanjangan tanpa perhatian khusus oleh pemerintah, tentunya merupakan kerinduan perbaikan yang sangat ditunggu-tungu oleh segenap Pelaut Nusantara.
“Hukum harus ditegakkan tanpa mengenal kasta” kata Capt Dwi
Ketua P3I Capt Dwi Soeyono mengatakan dalam suratnya,bersamaan juga atas nama segenap Pelaut Niaga yang sangat merasa resah dengan insiden ini.
Diketahui sebelumnya kapten kapal KM Gregorius beserta Anak Buah Kapal (ABK) menjadi korban penganiayaan anggota Pomal Lamtamal VII setelah diamankan ke Mako Pomal pada Rabu (4/10/2023).
Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado. Kejadian tersebut menjadi viral di sosial media.