Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat menggelar aksi longmars dari Patung Kuda menuju Gedung Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. Mereka mendesak Bawaslu bertindak atas berbagai temuan dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024,Jakarta ,Senin (19/2/2024).
Sejumlah sekitar 300 orang massa aksi yang menamakan diri Gerakan Keadilan Rakyat menggelar aksi longmars dari Patung Kuda menuju Gedung Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 19 Februari 2024. Mereka menuntut Bawaslu bertindak atas berbagai dugaan kecurangan Pemilu.
Koordinator aksi gerakan keadilan rakyat, Ronald Mulia Sitorus, mengatakan kecurangan terlihat sejak sebelum Pemilu berlangsung. Dia mencontohkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang menerima pencalonan Gibran Rakabuming Raka tanpa mengubah peraturan sesuai putusan Mahkamah Komstitusi atau MK.
Dugaan kecurangan terus berlanjut hingga penghitungan suara. Ronald mengatakan kecurangan itu antara lain perubahan suara dari formulir C1 dari suara partai satu ke partai lain, surat suara yang sudah dicoblos, dan bagi-bagi bantuan sosial atau bansos serta uang. “Kok tidak ada teguran, kok tidak ada sanksi dari Bawaslu,” ujar Ronald saat ditemui di lokasi aksi.
Ronald menyesalkan dari begitu banyak dugaan kecurangan, tidak ada sedikitpun keterangan yang disampaikan oleh Bawaslu kepada masyarakat. “Yang kami ingin sampaikan adalah menuntut Bawaslu agar menindak tegas setiap pelanggaran pemilu 2024,” kata Ronald.
Menurut Ronald, Pemilu bukanlah persoalan menang atau kalah, melainkan upaya menjaga demokrasi dan bangsa. Dia menilai Pemilu tidak boleh mengajarkan bangsa ini kecurangan dan kompromi dengan kesalahan serta ketidak adilan. “Bawaslu harus bekerja maksimal buktikan pelanggaran-pelanggaran itu dan sanksi tegas: diskualifikasi,” kata Ronald.
Ronald mengakui aspirasi gerakan keadilan rakyat ,massa aksi belum sampai menuntut diadakan pemilihan ulang. Dia mengatakan hanya ingin mendorong lembaga penyelenggara Pemilu bekerja dengan maksimal. Dia mengaku telah menyiapkan bukti-bukti untuk audiensi antara tiga orang perwakilan massa aksi dengan Bawaslu.
Selama hasil Pemilu belum diumumkan, Ronald mengatakan massa akan terus melangsungkan aksi. Dia mengaku akan konsisten sampai pelanggaran-pelanggaran dibuktikan. “Selama belum jelas keadaannya, kami akan terus turun ke jalan,” kata Ronald.
Ronald mengatakan peserta aksi gerakan keadilan rakyat berasal dari berbagai elemen tanpa memandang pendukung Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud. Selain di Jakarta, Ronald mengatakan aksi-aksi serupa berlangsung di Medan, Bandung, hingga Yogyakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.