Aceh Tenggara — Semangat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 2025 yang berlangsung meriah di Aceh Tenggara mendadak duka menyelimuti. Dalam rangka memperingati HUT RI, pertandingan sepak bola antar kecamatan diadakan dengan pusat kegiatan di lapangan Kompi Senapan-A Batalyon Infanteri Khusus 114/SM, Desa Lawe Pekhidinen, Kecamatan Lawe Sigala-gala.
Tiga kecamatan turut berpartisipasi memperingati HUT RI yaitu Lawe Sigala-gala, Babul Makmur, dan Semadam. Namun pada Jumat, 1 Agustus 2025, laga antara Desa Gaya Jaya (Kecamatan Lawe Sigala-gala) dan Desa Lawe Kinga Gabungan (Kecamatan Semadam) berakhir ricuh. Keributan antar pemain memuncak, memaksa prajurit TNI yang bertugas ikut melerai situasi yang kian tak terkendali. Panitia dan wasit pun turun ke lapangan guna meredam emosi.
Dalam kondisi yang semakin panas, diduga beberapa pemain terlibat bentrok dengan personel TNI. Tragisnya, seorang pemain dari Desa Gaya Jaya, Josua Marpaung (19 tahun), menjadi korban kekerasan. Ia mengalami luka serius di bagian rusuk, perut, dan kepala akibat dugaan penganiayaan oleh sejumlah anggota TNI. Korban sempat mendapat penanganan di Puskesmas, lalu dirujuk ke RS Efarina Brastagi. Sayangnya, nyawa Josua tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 4 Agustus 2025.

Keluarga korban yang berduka menyuarakan harapan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Mereka juga menuntut keadilan atas kematian Josua dengan harapan pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
Tragedi HUT RI ini mengguncang masyarakat dan meninggalkan luka dalam di tengah suasana semarak kemerdekaan. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bahwa sportivitas dan rasa hormat harus dijunjung tinggi dalam setiap kompetisi.


