Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan pengembangan Transformasi Digital Pariwisata website indonesia.travel yang saat ini telah memasuki peluncuran tahap 1 dengan menghadirkan desain yang lebih imersif, informatif, dan ramah pengguna serta penyempurnaan fitur website. Pengembangan ini diharapkan memperkuat situs sebagai pintu utama calon wisatawan untuk mengenal lebih jauh destinasi Indonesia sehingga memberikan pengalaman yang semakin berkesan.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan upaya ini merupakan komitmen Kemenpar untuk melakukan transformasi digital pariwisata guna menjangkau wisatawan yang lebih luas,dalam acara diskusi bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
“Menurut data dari platform Amadeus menunjukkan ada hampir satu miliar pencarian mengenai Indonesia tapi yang datang baru mencapai 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2024. Konversinya hanya satu persen. Ini menunjukkan bahwa meskipun minat tinggi, namun masih ada tantangan dalam mengubah pencarian ini menjadi kunjungan,” kata Menpar Widiyanti.
Menpar Widiyanti berharap peluncuran inovasi terbaru tahap 1 dari website indonesia.travel dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Pengembangan Tourism 5.0 sendiri menjadi salah satu dari lima program prioritas di tahun 2025 yang dikembangkan oleh Kemenpar.
“Selain mendesain ulang tampilan website indonesia.travel, fitur-fitur utama yang ditingkatkan termasuk optimalisasi pencarian informasi wisata, digitalisasi Calendar of Events, yang tadinya hanya PDF, kita flip pages itu kita bisa atur tanggalnya, destinasinya,” jelas Menpar Widiyanti.
Proses revamping masih akan terus berjalan hingga tiga tahapan. Setelah pondasi digital yang kuat terbentuk, selanjutnya akan memasuki tahap kedua yaitu pengembangan AI untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih cerdas dan personal sehingga akan mempermudah wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka.
Dengan teknologi AI, Menpar Widiyanti ingin memastikan bahwa setiap wisatawan mendapatkan rekomendasi perjalanan sesuai dengan preferensi mereka.
Langkah terakhir dalam Transformasi Digital Pariwisata website indonesia.travel adalah digitalisasi pariwisata secara menyeluruh dan berkelanjutan. Di mana Kemenpar akan mengeksplorasi berbagai teknologi dan alat digital untuk mengoptimalisasikan ekosistem pariwisata. Dari pengelolaan data wisatawan hingga penerapan kecerdasan buatan dan interaksi langsung.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang seamless dan berbasis teknologi mutakhir. Dengan pendekatan ini, Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan era digital tapi juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi di sektor pariwisata,” kata Menpar.
Saat ini digitalisasi bukan lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah keharusan dan menjadi kebutuhan untuk hadir di setiap tahap perjalanan wisatawan (user journey). Hal ini dikarenakan beberapa alasan seperti 30 persen wisatawan dunia saat ini adalah Gen Z. Generasi ini memiliki cara berbeda dalam mencari dan menyerap informasi.
Kemudian di tengah persaingan global perlu menjangkau wisatawan lebih luas dan lebih cepat. Dengan teknologi digital, dapat bersaing lebih efektif dan menarik minat wisatawan untuk datang ke Indonesia.
Melalui Transformasi Digital Pariwisata,digitalisasi, informasi mengenai pariwisata Indonesia juga dapat dikurasi sehingga wisatawan bisa mendesain serta merealisasikan perjalanannya yang lebih personalized dan sesuai harapan.
“Kita harus memastikan akses mudah ke informasi akurat dan layanan terpercaya,dengan transformasi digital,saat ini di Indonesia, mereka butuh solusi cepat agar perjalanan tetap lancar. Setelah pulang pengalaman mereka harus bisa diamplifikasi melalui platform digital untuk menarik wisatawan lain. Ini bukan sekedar teknologi tapi tentang penciptaan pengalaman wisata yang lebih mudah, nyaman dan berkesan,” tutur Menpar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.