Iklan

Warga Medan Korban Mutilasi di Bogor,Pelaku Telah di Tangkap

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanudin mengatakan pihaknya berhasil mengungkap kasus mutilasi dalam koper merah yang terjadi di wilayah Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor pada 15 Maret 2023 lalu.

Warga Medan merupakan Korban Mutilasi di Bogor telah ditangkap,AKBP Iman Imanudin menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi korban dan pelaku,” hasil otopsi identitas jenazah yang di temukan merupakan warga Medan,Sumatera Utara yang berdomisili di Tangerang”.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi mengungkap identitas korban mutilasi. Korban berinisial R.
“Korban inisial R orang Medan, Sumatera Utara, tapi domisili di Tangerang,” kata Yohanes.

“Kalau pengakuan tersangka, katanya karena dia mau disodomi sama korban,” kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Jumat (17/3).

“Tim Reskrim Polres Bogor melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap mayat tersebut. Dari hasil pengolahan TKP tim Resmob dengan Inafis berhasil mengidentifikasi korban dan pelaku,” kata Iman melalui rilis resminya, Sabtu, 18 Maret 2023.

Pelaku berhasil ditangkap pada Jumat, 17 Maret 2023 kemarin di Yogyakarta. Korban merupakan penerjemah bahasa Mandarin.

“Pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan atau pembunuhan berencana sebagaimana Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup dan atau pidana mati,” tuturnya.

Pelaku membunuh menggunakan senjata tajam ke leher korban. Iman tidak menjelaskan jenis senjata apa yang digunakan untuk membunuh. Meski demikian, setelah korban tewas pelaku memutilasi tubuh korban dengan gerinda. “Kemudian tersangka menggunakan alat potong gerinda untuk kaki dan kepalanya,” katanya.

Bagian kaki dan kepala korban warga Medan tersebut dibuang ke sungai wilayah Tigaraksa dan hingga saat ini belum ditemukan.

Korban dan Pelaku Jalin Hubungan

Iman menjelaskan korban dan pelaku menjalin hubungan sesama jenis dan sudah berjalan selama 4 bulan.

Iman menjelaskan korban mengenal pelaku ketika ia menjadi pelanggan taksi daringnya. Karena nyaman, mereka memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang. “Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya.

Kami akan melakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater,” ucap dia.

Motif pembunuhan warga Medan itu, menurut keterangan pelaku, karena korban meminta “handjob” atau dimasturbasikan, tapi pelaku ogah melakukannya. Hal ini memicu perselisihan di antara mereka yang berujung pada pembunuhan.

Meski demikian, polisi juga menemukan motif ekonomi karena pelaku memiliki uang korban. “Sementara kami temuan sejumlah uang keenam diambil pelaku, karena memang pelaku tahu ATM korban. Sementara masih kami dalami yang diambil Rp 30 juta,” ucap dia.

Pelaku memutilasi korban menjadi beberapa bagian, yakni potongan yang terpisah adalah kepala, dua bagian kaki dan badan sama kepala jadi satu. “Yang belum ditemukan bagian kepala dan kaki beserta alat potong gerinda itu,” katanya.

Kepala, kaki, dan gerinda dibuang di sungai. Sedangkan pakaian, sprei serta alat pembungkus lain dibuang di tol Cikupa (sudah ditemukan) dan bagian lain dibuang di dalam koper.

korban yang merupakan warga Medan pernah berkeluarga. Namun, saat ini sudah berpisah. Sedangkan pelaku sudah memiliki keluarga dan anak.tutur Iman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini