Iklan
Beranda blog Halaman 13

PERMENHUB STATUTA STIP DIPERTANYAKAN TANGGUNG JAWABNYA

0
statuta STIP
Capt.(C).Dwiyono.S, M.Mar – Ketua Umum IKPPNI/P3I.

Oleh: Capt.(C).Dwiyono.S, M.Mar – Ketua Umum IKPPNI/P3I

Jakarta, 13 Mei 2024

Statuta dalam bentuk regulasi adalah konstitusi perguruan tinggi, karena berurutan tertuang secara hirarkhis dari format Undang-undang, Peraturan Pemerintah sampai Peraturan Menteri, dimana tatanan aturan hal demikian tentunya memberi makna tentang pentingnya amanah statuta dalam perguruan tinggi.

Sejumlah peraturan perundangan telah menggariskan statuta kampus-kampus perguruan tinggi. Diawali hirarkhi tertinggi dari UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, PP No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaah Perguruan Tinggi, Permenristek Dikti No.16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta, Permendikbud No.7 tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta dan peraturan lainnya.

Filosofi TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI sebagai roh pendidikan, diterjemahkan oleh STATUTA PERGURUAN TINGGI yang merupakan ujud jasad penerjemah dalam setiap proses penentuan kebijakan tataklola kampus.

Definisi statuta sudah tegas tertuang pada PP No.4 Tahun 2014. Bunyi Pasal 1, butir 16 menegaskan statuta adalah peraturan dasar pengelolaan perguruan tinggi yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi. Ketegasan bunyi definisi pasal tersebut dapat dimaknai statuta sebagai konstitusi perguruan tinggi. Statuta kampus harus menjadi jasad penggerak dalam setiap proses pengambilan kebijakan pengelolaan kampus.

Secara sengaja atau tidak bila abai dan lalai statuta sama dengan pelanggaran konstitusi. Karena perilaku demikian itu dapat negatif berdampak pada rusaknya tata-kelola kampus yang pada muaranya dapat merugikan semua warga sivitas kampus.

Jika prinsip menjiwai Statuta menegakan martabat diabaikan, maka dapat diartikan bahwa bentuk peraturan perundangan yang sudah lengkap digariskan pemerintah sangat tidak dihormati oleh pemangku otonomi perguruan tinggi.

Otonomi dalam pelaksanaan statuta merupakan tonggak perguruan tinggi untuk memiliki kekhasan warna dan berkreasi mewarnai keunggulannya tersendiri, agar mampu mendorong kampus mencapai tujuan organisasinya sekaligus memberikan tata kelola pelayanan terbaik bagi warga kampus. Pemerintah telah memberikan Penghormatan terhadap kampus agar statuta perguruan tinggi dijadikan acuan meninggikan marwah perguruan tinggi, mendorong kemandirian kampus, sekaligus mengajak turut mencerdaskan bangsa dengan berpegang teguh menciptakan prinsip transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, adil, kemandirian, kesetaraan, dan kewajaran. Kebijakan-kebijakan kampus tidak sepatutnya bertentangan dengan statuta. Itulah upaya menjaga statuta sebagai menjaga marwah kampus.

Adakah sangsi bagi kampus yang abai dan lalaikan statuta? Tentunya pelanggaran peraturan perundangan pemerintah akan statuta telah mengakomodir sanksi berjenjang terhadap pelanggarnya. Diatur dalam Permendikbud No.7 Tahun 2020 mulai dari sanksi ringan, sedang sampai sanksi berat. Mengapa sedemikian serius sanksinya?

Karena dapat menimbulkan gonjang-ganjing yang tidak produktif dan menimbulkan kegaduhan dengan tidak memperhatikan statuta, dan dapat menjadi preseden negative dengan dugaan tidak pahamnya pengelola kampus pada aturan, identik dengan kondisi hukum dalam Bahasa latin: Ignorantia iuris nocet.

Sanksi-sanksi dimaksud diatas antara lain tertuang pada Permendikbud No.7 Tahun 2020, Pasal 68, ayat (1), Sanksi Administratif dikenakan kepada perguruan tinggi dan/atau Badan Penyelenggara yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Isi pasal dimaksud cukup menjadi indikasi bahwa mengabaikan statuta perguruan tinggi juga sebagai pelanggaran atas peraturan perundangan-undangan. Hal ini tegas dijelaskan dalam definisi unang-undang bahwa statuta ditempatkan sebagai landasan formil kebijakan operasional kampus.

Perubahan struktur organisasi kampus yang tidak sejalan dengan statuta merupakan pelanggaran adalah merupakan contoh, apalagi bila struktur yang tidak sejalan itu dipaksakan untuk diterapkan. Terbukti semakin jelas sebagai pembangkangan akan posisi statuta dimana dalam perundangan dimaksudkan sebagai pedoman. Perubahan struktur organisasi tanpa proses yang ideal menyumbang konflik baru didalam tatakelola kampus.

Secara mengerucut bahwa perubahan struktur organisasi yang tidak sejalan dengan statuta bisa masuk dalam pelanggaran administrasi berat. Bunyi isi demikian tertuang pada Pasal 71, huruf (k) di mana terjadi sengketa yang menyebabkan terganggunya tri dharma perguruan tinggi.

Penulis sebagai praktisi industri maritim niaga, sedang mencoba mengkaji kasus yang terjadi dengan adanya perilaku kekerasan antar taruna dan berakibat fatalitas (kematian 03 Mei 2024) anak didik Taruna tingkat satu berperan sebagai majorette dalam tim drumband.

Apakah ada indikasi korelasi bahwa para anak didik taruna sebagai bagian dari kegiatan sivitas akademik tidak memahami statuta (aturan main kampus), sehingga struktur baru yang hadir dipaksakan menciptakan ruang kewenangan yang tidak jelas dan menimbulkan kegaduhan pelayanan mahasiswa dalam kegiatan kampus? Sempat penulis bediskusi bersama para taruna-taruna aktif didalam kampus STIP, dan dalam hasil diskusi dapat disimpulkan tidak seorangpun faham apa itu statuta, tridharma perguruan tinggi dan tidak mendapatkan pembekalan kode etik profesi sama sekali.

Apakah memang kondisi yang wajar bahwa mahasiswa Pendidikan tinggi setingkat calon tenaga ahli dalam bidang ilmunya tidak memahami konstitusi Pendidikan tinggi yang disebut statuta, tridharma perguruan tinggi dan kode etik profesi? Jangan pernah mengorbankan anak didik dalam suatu proses Pendidikan, dengan solusi sangat sederhana membiarkan mereka lepas terjerat atas pasal-pasal pidana tanpa tanggung jawab tatakelola Pendidikan yang baik.

Akhirnya sebelum usai diskusi interaktif singkat, penulis hanya sempat memaparkan pemahaman akan statuta sebagai peran sumbangsih bagian dari roh tridharma perguruan tinggi, yaitu : pendidikan dan pengajaran, pengabdian kepada masyarakat.

Kapan STIP membuka pintu bagi para praktisi-praktisi agar tercipta mimbar kebebasan akademik dalam arti sejatinya, untuk pengembangan mutu kampus? (sesuai amanah UU dengan peran serta alumni)

 Waktu peluang emas itulah yang ditunggu oleh para praktisi Perwira Pelayaran Niaga, yang hingga kini masih menutup diri secara sepihak.

“Doktrin yang tepat bagi anak didik dikawal oleh nurani pendidik sejati, akan menghasilkan intelektualitas norma, moral etika dan integritas dalam suatu proses terbentuknya peradaban Pendidikan bangsa” (DS)

 

 

Menparekraf Optimalkan Promosi Kakayaan Alam dan Kearifan Lokal di Wonderful Indonesia Night Dubai

0
Promosi Kakayaan Alam

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mempromosikan Kekayaan Alam dan Kearifan Lokal parekraf Indonesia di hadapan investor asal Uni Emirat Arab (UEA) dan negara Timur Tengah lainnya lewat “Wonderful Indonesia Night”.

Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024) mengatakan, Event ini diinisiasi oleh Kemenparekraf sebagai upaya memperkenalkan potensi parekraf Indonesia yang kaya akan kekayaan alam dan beragam kearifan lokal,di Raffles Dubai Hotel pada Rabu (8/5/2024).

Promosi Kakayaan Alam
Menparekraf Sandiaga Uno saat menyampaikan sambutannya dalam acara Wonderful Indonesia Night di Raffles Dubai Hotel, Rabu (8/5/2024).

“Wonderful Indonesia Night ini menghadirkan malam penuh perenungan budaya, sajian kuliner istimewa, serta kemeriahan fesyen. Acara ini merupakan perayaan atas kekayaan warisan budaya fesyen dan keberagaman kuliner Indonesia,” kata Sandiaga.

Sandiaga yakin event ini mampu menjadi media untuk semakin memperluas promosi potensi parekraf Indonesia di pasar internasional. Khususnya di kawasan Timur Tengah.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan event ini juga diharapkan dapat menarik semakin banyak investor Timur Tengah yang menanamkan modal untuk mengembangkan sektor parekraf Tanah Air. “Sehingga, perekonomian masyarakat dapat meningkat melalui pariwisata, peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia di sektor parekraf semakin luas,” katanya.

Acara ini diisi dengan fashion show yang menampilkan karya desainer-desainer kenamaan dan talenta baru seperti Zeta Prive, Raegitazoro, Indonesian Diaspora (Desi Sari Dewi – Lydia Hasanah – Sylvania Sari), Trusmi x Sroja, dan Ayu Dyah Andari. Para tamu juga disuguhi berbagai kuliner khas Indonesia.

Dalam kesempatan ini Menparekraf Sandiaga didampingi Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani dan Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Cecep Rukendi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

P3I : Desak Pemerintah Perbaiki dan Evaluasi Sistem Pendidikan di STIP

0
P3I
Ketua Umum Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) Capt. Dwiyono Soeyono, M. Mar

Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) dan Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) mendesak pemerintah untuk berani introspeksi diri, melakukan investigasi dan evaluasi komprehensif serta membuat terobosan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Ketua Umum Perkumpulan Pekerja Pelaut Indonesia (P3I) Capt. Dwiyono Soeyono, M. Mar, dalam keterangannya mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki empat matra, yaitu Darat, Udara, Kereta Api dan Laut. Untuk mendidik dan mencetak kader-kadernya di empat matra ini, maka Menteri Perhubungan memberi mandat kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (Ka.BPSDMP) untuk mengepalai pendidikan tinggi di empat matra lingkungan Kementerian Perhubungan ,Tutur Capt Dwiyono yang juga Ketua Umum Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) ,Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Pendidikan adalah suatu sistem. Sistem pendidikan ini dirancang, disusun dan dirumuskan oleh pembuat kebijakan serta dilaksanakan oleh pihak-pihak yang ditunjuk untuk itu.

Pendidikan Tinggi matra laut diamanatkan kepada Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Perhubungan Laut (Kapusbang Diklat Laut) yang langsung membawahi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta.

“Merekalah yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perumusan dan penyusunan serta pelaksanaan sistem pendidikan tinggi di matra laut, yaitu STIP. STIP sebagaimana perguruan tinggi lainnya, memiliki Statuta sebagai peraturan dasar pengelolaan perguruan tinggi yang digunakan sebagai landasan peraturan dan prosedur operasional organisasi perguruan tinggi sehari-hari. Dalam konteks ini Ketua STIP dan jajarannya harus taat pada Statuta yang telah ditetapkan menjadi Keputusan Menteri Perhubungan” terang Capt. Dwiyono Soeyono, Kamis 9 Mei 2024.

Dwiyono menekankan bahwa Statuta STIP sebagai konsep yang akan dijadikan landasan kegiatan Pendidikan STIP, idealnya disusun dan dirumuskan oleh orang-orang yang paham dan linier berlatar belakang disiplin yang Terkait dan menguasai bidang ilmu tata kelola keselamatan dan keamanan pelayaran niaga (merchant maritime safety and security management) serta faham kebutuhan industri pelayaran niaga saat ini dan di masa mendatang.

“Sama saja, Statuta untuk akademi kepolisian seharusnya disusun oleh kalangan kepolisian yang paham dan ahli disiplin ilmu kepolisian, Statuta untuk sekolah kedokteran disusun dan dirumuskan oleh para dokter yang ahli dibidang medis. Apakah yang duduk sebagai sutradara dibelakang perumusan dan penyusunan Statuta STIP saat ini adalah orang-orang yang tepat, kompeten dan paham disiplin ilmu pelayaran serta ahli dalam membentuk kharakter calon perwira pelayaran?”, ungkap Dwiyono.

P3I dan IKPPNI tidak punya kepentingan apa-apa, kecuali berniat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem Pendidikan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan. Dengan strategi yang tepat, the right person on the right place, pilih yang berkompeten untuk membuat kebijakan di internal STIP dan tahu apa itu sistem pendidikan tinggi pelayaran niaga.

“Akan lebih baik lagi jika person yang ditempatkan adalah orang dengan latar belakang sama di profesi ini. Karena dapat diduga, yang membuat Statuta untuk STIP bukan individu-individu profesi yang memiliki pemahaman tentang kebutuhan lapangan industri pelayaran”, tegas Dwiyono.

Prihatin atas kembali jatuhnya korban jiwa di lingkungan STIP, terang Dwiyono, belum lama ini IKPPNI dan P3I berinisiatif melakukan diskusi terbatas dengan beberapa taruna STIP yang masih aktif.

“Informasi dari beberapa taruna STIP, ternyata mereka tidak tahu apa itu Statuta STIP. Para taruna ini tidak tahu aturan main di kampus berdasarkan statuta, tidak tahu hak dan kewajibannya, tidak tahu sanksi apa yang akan mereka tanggung jika melakukan bullying terhadap taruna lainnya. Ini patut disayangkan. Karena itu, dengan tegas kami katakan, baik korban maupun pelaku kekerasan ini adalah korban dari sistem pendidikan di STIP”, tegas dia.

Bahkan Dwiyono menengarai, Ketua STIP sendiri patut diduga telah melanggar Statuta STIP dengan membekukan fungsi dari tiga Pembantu Ketua (PUKET) berdasarkan info internal. Sesuai Statuta STIP ada tiga Pembantu Ketua, namun delapan bulan terakhir fungsi ketiga Pembantu Ketua tersebut dibekukan sepihak oleh Ketua.

“Bila memang informasi internal demikain benar, maka Perilaku ini contoh buruk bagi seluruh civitas akademi STIP, termasuk contoh buruk bagi para taruna yang meniru melanggar aturan main di kampus”, tegasnya lagi.

Ketua Umum P3I Dwiyono mengatakan bahwa para taruna ini hanyalah bagian sisi ujung hilir dari suatu sistem pendidikan di salah satu ruang lembaga pendidikan di Kementerian Perhubungan yang konsepnya disusun dan disepakati untuk diterapkan sejak di hulunya.

“Karenanya kami tegaskan kembali agar Pemerintah berani mengevaluasi diri, instrospeksi diri, melakukan evaluasi komprehensif serta membuat terobosan untuk perbaikan sistem pendidikan di STIP. Banyak sekolah pelayaran di luar negeri yang beraktivitas seperti sekolah tinggi pada umumnya, tanpa memakai seragam. Karakter seorang pelaut sejatinya akan mulai terbentuk ketika mulai masuk praktik kerja dan diperkenalkan diatas kapal, dibawah pengawasan para Periwra-perwira kapal niaga yang telah bersetifikat. Karakter pelaut terbentuk bukan dengan cara kekerasan benturan fisik di kampus atau di asrama.

Lanjut Capt Dwiyono Kalau pun ada hukuman-hukuman indisipliner, harus dilakukan secara adab akademik. Membentuk karakter taruna calon perwira pelayaran tidak perlu menggunakan kekerasan kontak fisik”, tegas Alumni STIP Angkatan 24 ini.

Pemerintahlah yang seharusnya mengobati rasa sakit hati para orang tua korban maupun pelaku kekerasan yang terulang terjadi di lingkungan STIP dengan segera melakukan evaluasi komprehensif, dan agar mendapatkan hasil yang optimal atas hasil evaluasi, maka harapan agar para pelaku evaluasi (evaluator) dan auditor sistem pendidikan yang ditunjuk pun haruslah orang-orang yang kompeten di bidang ilmu pelayaran dengan indepenncy Integritas yang teruji.

Dwiyono menambahkan, Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) diresmikan untuk pertama kali oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia Pertama pada tahun 1957. Pada tahun 1983 AIP kemudian berubah nama menjadi Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran (PLAP) yang kemudian berevolusi kembali menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) pada Maret 2000.

“IKPPNI mencatat sebelum tahun 2000 tidak ada tindak kekerasan senior kepada junior yang mengakibatkan kematian di lembaga pendidikan ini. Sementara, setelah tahun 2000 telah terjadi empat kali”, tutur ketua Umum P3I Dwiyono.

Platform FIFTY Perluas Akses Pembiayaan Teknologi Finansial Pelaku Parekraf

0
FIFTY

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meluncurkan FIFTY (Fintech Financing for Tourism and Creative Economy) yakni sebuah platform akses pembiayaan berbasis teknologi finansial yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM.

Menparekraf Sandiaga dalam peluncuran FIFTY di Bogor, mengatakan FIFTY adalah sebuah platform akses pembiayaan teknologi finansial baik dari P2P Lending maupun Securities/ Equity Crowdfunding yang telah berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Selasa (7/5/2024).

“Platform ini ditujukan untuk membantu para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar lebih mudah mendapatkan pembiayaan melalui pelatihan dan pendampingan secara terstruktur dan masif agar usahanya bisa scale up dengan lebih pesat,” kata Menparekraf Sandiaga di Swiss-bellin Hotel, Bogor.

FIFTY
Menprekraf Sandiaga Uno menyampaikan sambutannya pada saat peluncuran FIFTY yaitu sebuah platform akses pembiayaan berbasis teknologi finansial di Swiss-bellin Hotel, Bogor, Selasa (7/5/2024).

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki kaitan yang sangat erat dengan UMKM. Sekitar 70 persen pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia adalah UMKM.

Namun dengan kontribusi UMKM yang sangat besar terhadap keberlangsungan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga ekonomi nasional, permodalan masih menjadi salah satu kendala bagi para UMKM untuk berkembang.

Sebanyak 71 persen dari UMKM masih mengandalkan modal sendiri, sementara akses dari lembaga perbankan hanya sebesar 16 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa akses pembiayaan yang terserap oleh UMKM masih minim, padahal sektor UMKM menyerap sekitar 97,3 persen dari total tenaga kerja nasional,” kata Sandiaga.

Untuk itu Kemenparekraf/Baparekraf melalui Direktorat Akses Pembiayaan Deputi Bidang Industri dan Investasi memperkenalkan FIFTY.

Terlebih berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5 persen. Meningkat 1,4 persen dibanding periode sebelumnya.

“Peluang ini bisa dioptimalkan sebagai momentum pemanfaatan transformasi digital bagi para UMKM dengan memperluas akses pembiayaan alternatif melalui platform teknologi finansial,” kata Sandiaga.

Industri perbankan dikatakan Menparekraf Sandiaga, memiliki berbagai isu yang membuat penetrasinya dalam melakukan pembiayaan terbatas. Hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para financial technology untuk memecahkan sekat-sekat yang ada dan lebih bergerak cepat memberikan akses permodalan.

“Harus dimaksimalkan pembiayaan alternatif ini, harus ada out of the box solution dari teman-teman fintech ini,” ujar Sandiaga.

Ia pun berpesan kepada para penyedia fintech selain agar dapat memaksimalkan peluang dalam memberikan layanan pendanaan, juga harus menyiapkan cara pembayaran serta cyber security information yang baik pula.

“Tidak hanya sukses pembiayaan, pembayaran, tapi juga akses kedaulatan dan kekuatan serta ketahanan daripada transformasi digital kita,” kata Menparekraf Sandiaga.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, mengatakan FIFTY pada dasarnya merupakan program dari Kemenprekraf yang mempertemukan antara pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan fintech.

“Alhamdulillah pada 2022 sampai 2023 berhasil tersalurkan pembiayaan sebesar Rp1,3 triliun. Mudah-mudahan tahun ini juga bisa mencapai angka tersebut,” kata Hayun.

Melalui kegiatan ini diharapkan pelaku usaha parekraf lebih mudah mendapatkan pembiayaan Teknologi Finansial baik P2P Lending maupun Securities/ Equity Crowdfunding yang telah berizin OJK, melalui pelatihan dan pendampingan kemudian business matching pada Agustus 2024.

“Bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang ingin mengakses pembiayaan alternatif melalui teknologi finansial dapat mendaftar melalui website FIFTY untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas usaha agar usahanya dapat terus tumbuh dan berkembang,” ujar Hayun.

PJ. Wali Kota Bogor, Hery Antasari, mengapresiasi pelaksanaan berbagai program yang dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf di Kota Bogor. Termasuk penyediaan akses pembiayaan bagi pelaku parekraf.

“Saat ini sektor pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif menjadi andalan dan memberikan kontribusi besar pada PAD Kota Bogor. Pada 2023 capaiannya mencapai sepertiga PAD kami. Karenanya kami menyambut baik berbagai upaya pengembangan yang dilakukan khususnya di Kota Bogor,” kata Hery.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Indonesia sebagai Inisiator Kesetaraan Gender Sektor Parekraf Pada The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific

0
Kesetaraan Gender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pelaksanaan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific yang baru saja dilaksanakan beberapa waktu lalu semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mengutamakan kesetaraan gender di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Menparekraf Sandiaga mengatakan Kesetaraan gender pada konferensi yang digelar pada 2-4 Mei 2024 ini merupakan inisiatif antara Kemenparekraf dengan UN Tourism ini membahas mengenai pentingnya kesetaraan gender di sektor parekraf. Terlebih 54,22 persen pekerja parekraf di Indonesia adalah perempuan dan data ini sejalan dengan data pekerja parekraf secara global yang didominasi oleh perempuan,Dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno”, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).

Kesetaraan Gender
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin 6/5/2024).

Namun demikian, perempuan masih menghadapi disparitas yang mencolok, terutama dari segi gaji dan kompensasi. Oleh karena itu, konferensi ini menjadi momentum bagi Indonesia dan negara-negara peserta untuk memperkuat kesetaraan gender peran perempuan di sektor parekraf.

“Kami sangat bahagia, kita menancapkan peran sebagai pemimpin di sektor women empowerment,” kata Sandiaga. Menparekraf Sandiaga menjelaskan ada delapan aksi utama yang dicapai dalam konferensi ini.

Ke-8 aksi utama ini, kata Menparekraf Sandiaga, merupakan hal-hal yang perlu diperkuat bagi perempuan-perempuan yang berkarier di sektor parekraf. Adapun ke-8 aksi tersebut adalah:

1. Leadership and policy;
2. Sustainability;
3. Entrepreneurship;
4. Employment;
5. Education and training;
6. Finance and investment;
7. Safety and accesibility; dan
8. Community and civil society.

“Ini event kolaborasi yang dihadiri oleh 284 peserta dari 23 negara,” katanya. Melalui delapan aksi utama ini, Menparekraf Sandiaga berharap kesetaraan gender peran perempuan di sektor parekraf dapat semakin diperkuat dan tercapai kesetaraan gender di sektor parekraf di kawasan Asia-Pasifik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Ini Kebijakan ‘Zero Delta Q’ Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10

0
Zero Delta Q
Caption: Wisatawan mengamati matahari terbit saat berkemah di areal Embung Bansari kawasan lereng Gunung Sindoro, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (21/4/2024). ANTARA FOTO

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan tata ruang Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir pada proses politik World Water Forum ke-10 yang berlangsung pada 18–25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.

“Kebijakan Zero Delta Q dapat dijadikan suatu isu dalam proses politik World Water Forum ke-10 bahwa ini perlu kita terapkan. Seandainya prinsip ini dilakukan oleh sebagian besar atau seluruh wilayah Indonesia, maka tampungan-tampungan air yang kita dapatkan sangat besar. Maka apa yang kita harapkan dari mitigasi bencana dan pengendalian banjir dapat diwujudkan,” kata Bob.

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia dalam keterangannya, Sabtu (4/5/2024) di Jakarta.

Bob menambahkan bahwa pengelolaan dan mitigasi bencana khususnya banjir di Indonesia memerlukan penyelarasan antara pengendalian struktural melalui penataan perilaku air, dan non struktural melalui penataan perilaku manusia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2017 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kebijakan Zero Delta Q adalah keharusan agar tiap bangunan tidak boleh mengakibatkan bertambahnya debit air ke sistem saluran drainase atau sistem aliran sungai. Kebijakan ini ditetapkan sebagai persyaratan dalam penerbitan izin pemanfaatan ruang dalam suatu DAS. Misalnya, dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau izin pemanfaatan ruang lainnya.

“Implementasi dari kebijakan Zero Delta Q tidak mungkin berjalan sendiri. Kita harus lakukan secara bersama-sama karena sebagian besar penerapan kebijakan ini ada di wilayah pemerintah daerah. Diperlukan dukungan pemerintah pusat dan daerah, termasuk terhadap pemanfaatan lahan pada suatu DAS untuk pertanian dan kegiatan masyarakat lainnya,” ujar dia.

Dalam zero Delta Q dapat mengatasi bencana banjir, lanjut Bob, diperlukan juga strategi struktural yaitu menata perilaku air untuk mitigasi bencana meliputi antara lain pembangunan tampungan air seperti waduk, embung, kolam retensi, sumur resapan, dan lainnya. Kemudian peningkatan kapasitas sungai, membagi air sungai, meningkatkan kecepatan air sungai, pengendalian sedimentasi, penataan drainase, dan mencegah air laut masuk ke darat.

Contoh nyata pembangunan infrastruktur untuk mengelola air dan mitigasi bencana banjir antara lain normalisasi Sungai Ciliwung, kolam retensi yang dipadukan dengan tanggul-tanggul di Cilincing Jakarta Utara, dan pompa Ancol Sentiong.

Adapun program pengendalian daya rusak air oleh Kementerian PUPR telah dilakukan pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir dan Pengamanan Pantai dengan total panjang 1.901 Km, dan Bangunan Pengendali Sedimen dan Lahar sebanyak 423 buah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data World Risk Report 2023, Indonesia menempati urutan ke-2 sebagai negara paling berisiko tinggi terhadap bencana, dengan World Risk Index (WRI) mencapai 43.50. Hal ini dinilai berdasarkan faktor keterpaparan (exposure) terhadap bencana akibat infrastruktur yang tidak berketahanan iklim dan kerentanan (vulnerability) akibat kurang memadainya manajemen pengurangan risiko bencana.

Sementara merujuk pada data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah kejadian banjir selama kurun waktu 2019-2021 mengalami peningkatan. Sementara sejak 2022 jumlah kejadian tersebut justru berkurang di tengah fenomena El Nina yang meningkatkan curah hujan. Hal ini jadi salah satu indikator keberhasilan upaya mitigasi bencana banjir melalui strategi struktural berupa pembangunan infrastruktur pengendali banjir.

World Water Forum ke-10 diharapkan dapat menjadi platform untuk bertukar pengalaman dan praktik terbaik terkait pengelolaan bencana termasuk banjir melalui tiga proses utama, yakni tematik, regional, dan politik.

World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Polda Bali Pasang 1.214 CCTV Pengamanan World Water Forum ke-10

0
Polda Bali

Polda Bali mulai memasang dan menghubungkan 1.214 kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) yang tersebar di beberapa titik vital untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18–25 Mei 2024.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Bali,Jansen mengatakan bahwa ribuan kamera pengawas tersebut sudah terkoneksi dengan Command Center ITDC Nusa Dua dan Command Center Polda Bali,Rabu (1/5/2024).

Adapun rincian persebaran kamera pengawas tersebut adalah 103 titik di Polres/ta, 123 existing Polda Bali, 28 di BNDCC, 16 titik di Pelabuhan Benoa, 53 titik di rute perjalanan tamu VIP, 96 titik di pintu masuk Bali, 586 titik di Pemkab Badung, 142 titik di ITDC Nusa Dua, 59 titik di Jalan Tol Bali Mandara dan 8 titik di hotel Westin. Kamera tersebut dilengkapi dengan fitur pengenalan wajah.

Polda Bali
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan. Foto: ANTARA

Jansen mengatakan Polda Bali siap amankan dan sukseskan KTT World Water Forum 2024, ajang internasional yang diharapkan berdampak positif terhadap sektor pariwisata Bali.
Dia mengatakan Polda Bali sudah menyiapkan strategi-strategi khusus pengamanan event tersebut, dengan membuat Operasi Kepolisian dengan sandi Ops Tribrata Agung 2024, selama 10 hari dari 17 Mei sampai dengan 27 Mei 2024.

“Kami juga terus berkoordinasi dan melaporkan setiap perkembangan situasi Kamtibmas Bali kepada Mabes Polri, serta bersinergi dalam pengamanan dengan Kodam/IX Udayana dan Pemrop Bali,” kata Jansen.

Polda Bali juga akan menerjunkan kekuatan penuh dalam pengamanan World Water Forum nanti, termasuk personel BKO dari Mabes Polri dan Polda-Polda terdekat, seperti Polda Jatim dan NTB yang secara keseluruhan berjumlah sekitar 5.791 personel. Kekuatan tersebut belum termasuk TNI dan instansi terkait lainnya.

Polda Bali saat ini rutin untuk melakukan sosialisasi, iimbauan dan pesan Kamtibmas kepada masyarakat, agar mendukung dan turut menyukseskan Worold Water Forum nanti, dengan cara selalu menjaga situasi keamanan di lingkungan masing-masing.

“Kami berharap seluruh lapisan masyarakat khususnya Bali, mari kita dukung dan sukseskan World Water Forum ke-10, yang tentunya akan berdampak positif bagi sektor pariwisata Bali,” kata Jansen.

World Water Forum ke-10 mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”, akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.

Diperkirakan akan ada sekitar 30.000 peserta dari 172 negara yang hadir dalam forum ini, termasuk sejumlah kepala negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Menko Marves:Dewan Sumber Daya Air Nasonal Segera Wujudkan Tata Kelola Air Berkelanjutan

0
Dewan Sumber Daya Air Nasonal
Logo World Water Forum ke-10 2024 terpampang di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2024). Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 dengan tema Water for Shared Prosperty yang akan digelar pada 18--25 Mei 2024 di Bali. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

Dewan Sumber Daya Air Nasional diminta segera bekerja mempercepat terwujudnya tata kelola air Indonesia yang terpadu dan berkelanjutan.

Permintaan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga bertindak selaku Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Luhut Binsar Panjaitan melalui keterangannya,Jakarta, Selasa (30/4/2024).

“Ke depan dalam menjalankan tugas dan fungsi harus terus ditingkatkan,” ujar Menko Luhut. Kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak pun dikatakannya sangat diperlukan untuk terus menjaga keberlangsungan sumber daya air di Indonesia. Hal ini karena tantangan maupun permasalahan sumber daya air dunia juga semakin kompleks.

Dewan Sumber Daya Air Nasonal
Caption: Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) menyampaikan keterangan didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) dan Kepala BMKG Dwikorita Trikarnawati (kanan) usai rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024).

Banyak hal yang menjadi pemicu sehingga persoalan air menjadi perhatian dunia. Misalnya perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa dan terus meluas. Kemudian meningkatnya konflik kepentingan akibat semakin berkurangnya ketersediaan air yang dapat diakses baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Maka keberlanjutan sumber daya air menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah namun unsur non-pemerintah juga harus saling bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama demi keberlangsungan sumber daya air di Indonesia,” ujar Luhut.

Pada kesempatan ini, Menko Luhut secara khusus meminta jajarannya yang tergabung di Dewan Sumber Daya Air Nasional turut terlibat memberikan solusi konkret di gelaran World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18—25 Mei 2024.

“Hal ini agar forum dapat menghasilkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan di bidang air. Saya harap Dewan Sumber Daya Air Nasional dapat ikut berpartisipasi khususnya dalam memberikan masukan-masukan yang konkret, inovatif, dan implementatif,” tutup Menko Luhut.

Sebagai informasi Dewan Sumber Daya Air Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2024. (Kemenko Marves/TR/Elvira Inda Sari).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Festival Semarapura Masuk Karisma Event Nusantara (KEN) 2024

0
Festival Semarapura

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Festival Semarapura masuk dalam salah satu event terbaik Kemenparekraf yakni Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024.

“Kabupaten Klungkung telah berhasil mencatatkan (penyelenggaraan) festival Semarapura ini untuk keenam kalinya, dan kini telah menjadi event terbaik di nusantara karena untuk pertama kalinya masuk dalam Karisma Event Nusantara 2024,” kata Sandiaga saat hadir di Festival Semarapura di Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu (28/4/2024).

Festival Semarapura
Menparekraf Sandiaga Uno membuka Festival Semarapura yang menjadi salah satu event terbaik yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu (28/4/2024).

Festival Semarapura yang berlangsung hingga 1 Mei 2024 merupakan festival yang bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan seni budaya. Selain itu juga menghadirkan ragam potensi wisata dan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Klungkung.

Menparekraf Sandiaga mengatakan Festival Semarapura memperkuat daya tarik dari Kabupaten Klungkung bagi para wisatawan khususnya event berbasis budaya.

Kehadiran festival ini dapat turut mendongkrak pergerakan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Termasuk memperkuat posisi Bali sebagai sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Terlebih dalam waktu dekat Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional yakni UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the pacific serta World Water Forum.

Sebelumnya Kabupaten Klungkung juga telah memiliki festival yang telah lebih dulu masuk dalam KEN Kemenparekraf/Baparekraf yakni Festival Nusa Penida.

“Kedua event ini menjadi daya tarik event pariwisata budaya yang memberikan pengalaman unik pada wisatawan,” ujar Sandiaga.

Menparekraf berpesan agar ke depan penyelenggaraan Festival Semarapura juga menghadirkan ragam inovasi untuk memperkuat daya tarik. Harus memiliki storynomics yakni sebuah gagasan atau narasi yang akan menggerakkan konten-konten kreatif serta unique selling point (USP).

“Saya sangat mengapresiasi dimana ada kolaborasi antara budaya Bali yaitu Barong dan kesenian Barongsai dari Tiongkok (sebagai USP), simbol harmoni masyarakat yang menjadikan Klungkung sebagai pusat kebudayaan dan keberagaman di nusantara,” kata Sandiaga.

Selain itu Sandiaga juga menekankan untuk mengoptimalkan peran media digital.

“Dengan festival Semarapura semakin banyak daya tarik wisata di Bali. Saya juga ingin menyampaikan semangat kepada bapak dan ibu sekalian bahwa kita harus terus berinovasi beradaptasi dan berkolaborasi meningkatkan ekonomi masyarakat dengan semangat gercep, geber dan gaspol,” ujar Sandiaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews.

Promosikan 5 DPSP, Kemenparekraf Lakukan Misi Penjualan di Hongkong 2024

0
Promosikan 5 DPSP
Direktur Pemasaran Pariwisata – Kawasan Asia Pasifik Kemenparekraf Wisnu Sindhutrisno dalam misi penjualan ke Hong Kong, Gedung KJRI, Hong Kong, pada (24/4/2024).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan melakukan misi penjualan ke Hongkong dalam upaya memperkuat brand Wonderful Indonesia termasuk Promosikan 5 DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas ) sebagai destinasi bleisure, wellness experience, deep and meaningful, dan set-jetting.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dalam pernyataannya promosikan 5 DPSP di Hongkong 2024 mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan ke pasar HongKong,Minggu (28/4/2024).

Selain Bali yang baru mendapat predikat ‘Pulau Terbaik di Asia: Readers Choice’ Awards 2023′ oleh Conde Nast Traveler. Indonesia juga sedang mengembangkan lima DPSP yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.

“Destinasi-destinasi tersebut siap menyambut wisatawan dari seluruh dunia, termasuk Hong Kong,” kata Menparekraf Sandiaga.

Pada misi promosikan 5 DPSP kali ini Kemenparekraf bekerja sama dengan Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong dan Garuda Indonesia Perwakilan Hong Kong.

Sebanyak 8 perusahaan industri pariwisata yang berasal dari Indonesia, meliputi perwakilan travel agent, tour operator, dan hotel dipertemukan dengan potential buyers dalam format table top meeting yang berlangsung di Ruang Ramayana, Gedung KJRI, Hong Kong, pada 24 April 2024.

Bersamaan dengan misi Promosikan 5 DPSP tersebut, Kemenparekraf juga akan menggelar seminar yang berfokus pada update informasi mengenai pariwisata Indonesia. Dimana pemulihan industri pariwisata Indonesia terus berlanjut seiring dengan jumlah kedatangan wisatawan Hong Kong yang terus meningkat, dimana hanya pada Februari 2024 mencapai 3.215 orang.

Menparekraf Sandiaga menargetkan jumlah kedatangan wisatawan asal Hong Kong ke Indonesia di tahun 2024 mencapai 29.682 hingga 44.676. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kunjungan wisman Hong Kong tahun 2023 sebanyak 13.885 kedatangan.

“Tujuan kami adalah setelah mengunjungi Bali, wisatawan asal Hong Kong akan memperpanjang masa tinggalnya dengan melanjutkan perjalanan ke destinasi lain untuk mendapatkan pengalaman indah di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menekankan pentingnya memberikan pengalaman yang seamless bagi pengguna jasa melalui penerbangan langsung dari Hong Kong ke Bali dan selanjutnya koneksi ke destinasi lain di Indonesia Timur.

“Sebagai contoh, konektivitas langsung ke Lombok dan Labuan Bajo harus dimulai untuk mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia guna menarik lebih banyak wisatawan asal Hong Kong ke Indonesia,” kata Ni Made.

Hal ini akan berdampak positif bagi pemulihan sektor transportasi udara, terutama melalui peningkatan wisatawan dari Hong Kong, menyusul dibukanya kembali penerbangan dari dan ke Hong Kong.

Oleh karena itu untuk promosikan 5 DPSP, Kemenparekraf berharap agar maskapai Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dapat membuka kembali rute dan memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya sampai pada tingkat sebelum pandemi.

“Kami berharap dapat membuka rute Garuda Indonesia dari Hong Kong ke Denpasar, Surabaya dan Manado, sebagai destinasi tujuan untuk pasar Hong Kong. Semakin banyak penerbangan langsung, maka akan menarik lebih banyak wisatawan Hong Kong untuk berkunjung ke Indonesia,” tambah Made.

Direktur Pemasaran Pariwisata – Kawasan Asia Pasifik Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Sindhutrisno, berharap melalui misi penjualan promosikan 5 DPSP ini dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan asal Hong Kong ke Indonesia. Sehingga target 14,3 juta kunjungan wisman pada tahun 2024 dapat tercapai.

“Hal tersebut merupakan salah satu langkah nyata yang diambil Kemenparekraf untuk menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi seller Indonesia yang sudah terkurasi untuk membangun kemitraan bisnis dan kolaborasi dengan pembeli potensial di Hong Kong,” kata Wisnu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari ebataknews.com. Mari bergabung di Page Facebook “ebataknews” dan https://youtube.com/@ebataknews